Ini Tiga Kelebihan Santri Menurut Menag Fachrul Razi

By Abdi Satria


nusakini.com-Yogyakarta- Menteri Agama Fachrul Razi menyampaikan ada tiga kelebihan santri jika dibandingkan dengan remaja pada umumnya. Kelebihan ini disampaikan Menag di hadapan ratusan santri Pondok Pesantren Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta.  

“Seorang santri itu pasti lebih sehat, cerdas, dan amanah,” ungkap Menag, Kamis (12/12).  

Menurut Menag, santri disebut lebih sehat dibanding yang lain sebab sudah terbiasa bangun subuh. “Dengan bangun waktu subuh, bahkan sebelumnya, maka santri menghirup udara yang masih bersih. Dan ini menyehatkan,” tegasnya seraya membandingkan remaja yang lain mungkin masih di dalam selimut. 

Kedua, disebut cerdas karena santri tidak hanya belajar ilmu agama, tapi juga ilmu umum, bahasa, sosial dan lainnya. Ketiga, seorang santri menurut Menag, amanah. “Santri pasti menjaga amanah dari orangtua dan menjaga amanah dari kyai. Termasuk amanah dari para pahlawan. Santri juga menjaga amanah dari Allah dengan jalan meningkatkan iman dan takwa,” urai Menag. 

Hadir mendampingi, Kepala Bagian TU Pimpinan Khoirul Huda, Kakanwil Kemenag DIY Edhi Gunawan, Kepala Bagian Tata Usaha Kemenag DIY Wahib Jamil dan beberapa pejabat lainnya. 

Sementara dari pihak pesantren tampak menyambut KH R. Muhammad Najib Abdul Qodir Munawwir, KH R. Chaidar Muhaimin Afandi, KH Fairuzi Hafidz, KH Achmad Shidqi dan segenap dzurriyah pondok.  

Dalam kesempatan tersebut, Menag juga mengingatkan tantangan santri saat kelak mengarungi kehidupan. “Saya ingatkan para santri bahwa kalian di sini bertemu dengan orang-orang baik. Namun di luar sana bisa ketemu orang jahat. Maka perlu dibentengi dengan moral dan keteguhan sikap,” pesan Menag. 

Menag lantas mengilustrasikan, seperti di tentara kalau latihan atau sekolah terlihat menonjol. “Namun begitu dalam operasi langsung down mentalnya,” sebut Menag yang dulu pernah menjabat Gubernur Akademi Militer itu. 

Selain itu, Menag juga mengingatkan kisah Rasulullah yang mampu mendengar saran dari orang lain sekaligus cerdas dalam mengambil keputusan. “Pesan utamanya sepintar apapun kalian jangan sombong, kalau ada orang memberi saran dan masuk akal bisa digunakan,” tukasnya. 

“Seperti Kyai Najib ini yang memiliki ilmu tinggi namun tetap merendah seperti filsafat padi. Makin berisi, makin tunduk,” sambungnya.(p/ab)